Ketika sisulung dan sibungsu ribut~Sobat semilir, bagi yang telah dikaruniai Allah Azza Wajalla putra, maupun putri atau bahkan putra putri lebih dari satu orang tentu pernah merasakan hal ini. Yaitu Ketika Sisulung dan Sibungsu Ribut. Pemicunya bermacam-macam, bisa karena rebutan mainan, bisa karena lebih ingin dapat perhatian, bisa karena ingin lebih menonjol dibanding yang lain, bisa juga karena ingin selalu dianggap yang paling benar. Dan sebahagian kita para orang tua ada yang mengeluhkan kenapa ya anak ku pada ribuut melulu. Gaak pernah akur. Yang besar gak menyadari sebagai sulung, yang kecil senangnya mengganggu yang besar dan berbagai macam alasan yang dikeluhkan ketika terjadi arisan, pengajian dan pertemuan-pertemuan orang tua lainnya.
Ketika keributan "kecil" tersebut terjadi, apa yang kita lakukan ? Sebahagian kita akan berteriak-teriak sambil marah-marah, "Heh, kenapa sih ribut melulu, apa gak bisa mainnya bareng-bareng ?". Atau dengan mengatakan "Abang, pinjamin dong mainan nya ma adek, kenapa sih gak bisa main bareng-bareng, pusing ayah dengar kalian ribut terus". Nah itu kalo tipe orang tua yang hobinya marah-marah, tetapi bagi orang tua yang bijak dia akan mendekati sisulung dan sibungsu yang lagi ribut sambil memberi nasehat dan berkata "Abang sayang adek kan ? Nah, coba mainnya bareng-bareng, mainannya bergantian, adek juga ya, mainnya sama-sama abang, kan enak, kalo mainnya bareng-bareng, coba kalau main sendiri gak asik kan ?". Kurang lebih begitu. Tetapi ada yang kita lupakan. Ketika mereka bermain dengan tenang, akur dan bermain bersama-sama, kita justru tidak memperdulikan mereka, karena sudah merasa senang dengan ketenangan yang ada dan menganggap tidak perlu untuk mendekati mereka, toh mereka sudah tenang.
Pendapat yang seperti ini salah, karena dengan mendiamkan mereka, justru mereka akan kembali ribut, mereka akan mencoba mencari perhatian kita lagi. Dengan mendiamkan mereka karena tidak bertengkar, akan membuat mereka tidak tahu bila kita senang dengan kerukunan itu. Lalu apa yang semestinya kita lakukan ? Sebaiknya ketika kita mendapati mereka bermain dengan rukun, kita dekati mereka, beri mereka pujian, istimewakan mereka dengan melontarkan pujian, "Naah, gitu dong, kan enak mainnya, ayah/bunda juga senang melihat abang ma adek bisa main bareng-bareng, ayah/bunda jadi tambah sayaang" sembari memberi kecupan dikening siabang dan siadek dan memeluk mereka dengan hangat.~Semilir hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri