Adanya Pihak Ketiga~Ini bukan judul film seperti Aku, Engkau dan Dia yang mengisyaratkan hadirnya pihak ketiga didalam urusan asmara, tetapi ini perihal mendidik anak yang terganggu ketika hadir pihak ketiga. Ketika
ayah bunda sudah kompak satu sama lain saat
mendidik anak, tiba-tiba muncul pihak ketiga, misalnya kakek, nenek, om, tante atau pihak lain di luar keluarga inti,
yang muncul dan cenderung membela kemauan si anak. Contohnya ketika sianak yang suka sekali makan permen, dan giginya justru menjadi rusak karena terlalu sering makan permen, suatu kali ia merengek-rengek minta permen, padahal baru saja meghabiskan permen, ketika sang bunda berkata "Adek, kan adek baru aja habisin permen adek, adek lupa ya ? Kan kata pak dokter kalo keseringan makan permen nanti giginya bisa sakit, ingat kan ?"...Eh belum selesai bunda bicara, si nenek mendekat "ah, sudah, anak minta permen aja kok dilarang, sini sama nenek, nenek yang beliin ya..", atau seperti contoh-contoh keseharian lainnya, yakni ketika sang ayah/bunda sedang menasehati anak, atau sedang mendidik anak untuk berkomitmen, muncul pihak-pihak lain yang mementahkan usaha kita tersebut.
Bila dalam satu rumah terdapat pihak di luar keluarga inti yang ikut mendidik pada saat orang tua mendidik sementara konsep atau pola yang kita terapkan bertolak belakang dengan pola didik pihak ketiga tersebut, akibatnya anak akan cenderung berlindung di balik orang yang membelanya bahkan anak akan cenderung melawan orang tuanya.
Sebaiknya yang kita lakukan adalah memastikan dan yakinkan kepada siapa pun yang tinggal di rumah kita untuk memiliki kesepakatan dalam mendidik anak dan tidak ikut campur pada saat proses pendidikan sedang dilakukan oleh kita sebagai orang tua. Berikan pengertian sedemikian rupa dengan bahasa yang dapat diterima dengan baik oleh pihak ketiga tersebut, namun jangan lakukan didepan anak.~Semilir hati (Dari berbagai sumber)
0 comments:
Posting Komentar
Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri