21.44
0

Adab Ketika Berbeda Pendapat~Sobat semilir, rambut sama hitam, tetapi isi hati berbeda-beda. Demikian yang sering kita dengar, tapi kenapa yang rambutnya putih atau pirang gak masuk hitungan ? Itu hanya sebuah ungkapan. Yang saya maksud adalah makna dari kalimat tersebut, bahwa didalam kehidupan kita dapat saja memiliki pandangan, pendapat, jawaban, sikap dan keputusan yang berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan orang lain. Bahkan dengan sahabat dan saudara sekalipun. Seringkali perbedaan pendapat ini menjadikan perpecahan diantara teman, kelompok bahkan saudara. Agar tidak terjadi pergesekan antara kita dengan orang lain yang berbeda pendapat dan berbeda pemahaman dengan kita, sebaiknya kita memperhatikan beberapa hal berikut ini sebagai Adab Ketika Berbeda Pendapat :
  1. Bersikap tenang dengan niat yang ikhlas dan mencari posisi berpendapat dan berpemahaman yang benar serta melepaskan diri dari hawa nafsu di saat berbeda pendapat. Walaupun semua orang akan merasa benar, minimal kita tidak dikendalikan hawa nafsu.
  2. Usahakan untuk menghindari sikap over akting, membela diri, dan emosional.
  3. Kembalikan perkara yang diperselisihkan kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah, maksudnya jadikan al-Quran dan Sunnah menjadi landasan berpikir, berpijak dan berpendapat, pokoknya landasan segalanya. 
  4. Didalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab) dan Rasul.” (An-Nisa: 59). 
  5. Berbaik sangkalah kepada orang yang berbeda pendapat dan jangan menuduh orang yang berbeda pendapat dengan kita buruk niatnya serta tidak mencela dan menganggapnya cacat. 
  6. Janganlah memperuncing dan semakin memperdalam jarak perselisihan, tafsirkan pendapat yang keluar dari orang yang berbeda pendapat atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik. 
  7. Jangan mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah diteliti secara mendalam dan dipikirkan secara matang. Kita bisa saja benar tetapi orang belum tentu salah. Perlu memikirkan dengan bijaksana dan berkepala dingin.
  8. Berlapang dadalah di dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada kita atau catatan-catatan perbaikan yang dialamatkan kepada kita. 
  9. Hindarilah permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah. Karena masalah khilafiyah masing-masingnya memiliki alasan yang sama-sama kuat.
  10. Bersikaplah sopan dan berpegang teguh pada adab berdialog dan menghindari perdebatan, bantah-membantah dan bersikap kasar menghadapi kawan.
Demikian sobat semilir, semoga kita dapat menjadikan perbedaan pendapat justru menjadi khasanah untuk memperkaya ruang berpikir. Hindari debat kusir yang tidak menghasilkan apa-apa, justru hanya menghasilkan luka dihati, apakah karena tersinggung ataupun sakit hati. Baca artikel berikutnya mengenai adab dan etika berbicara. Semoga bermanfaat~Semilir hati

0 comments:

Posting Komentar

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri