Senang Melihat Orang Susah" dan "Susah Melihat Orang Senang

Semilir Hati~Anas Bin Malik Radhiyallahu 'Anhu meriwayatkan, kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam kemudian beliau bersabda, "sekarang akan muncul dihadapan kalian seorang lelaki penghuni surga". Maka muncullah seorang lelaki Anshar yang janggutnya basah karena wudhu', ia menenteng sendal ditangan kirinya. Keesokan harinya Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallambersabda sama seperti kemaren. Lalu muncullah laki-laki seperti keadaan kemarin. Pada hari ketiga Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallambersabda seperti itu juga maka laki-laki itu muncul seperti keadaan kemarin. Ketika Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam pergi, Abdullah bin 'Amru bin al-Ash Radiyallahu Anhu mengikuti lelaki itu, lalu ia berkata kepadanya. "Sebenarnya aku tinggal bersamamu untuk memperhatikan apa yang engkau amalkan sehingga aku bisa meneladanimu. Namun aku tidak melihat engkau mengamalkan amalan begitu banyak, lalu apa sebenarnya yang menyebabkan engkau meraih derajat yang disebutkan Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam ?" Lelaki itu menjawab, "tidaklah aku beramal selain apa yang telah engkau lihat. Namun aku tidak pernah mendapati pada diriku suatu kecurangan sedikitpun terhadap seorangpun dari kaum muslimin. Dan aku tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang telah Allah karuniakan kepadanya".
Abdullah pun berkata, "Itulah yang membuatmu sampai kepada derajat itu".
Inilah sepenggal kisah betapa seseorang beroleh derajat yang sangat mulia, karena tidak pernah mencurangi saudaranya sesama muslim yang lain, dan tidak pernah hasad ketika saudara nya muslim yang lain beroleh kebaikan. Tidak seperti sekarang, ada istilah SMS, "Senang Melihat Orang Susah" dan "Susah Melihat Orang Senang". Nah, mau beroleh derajat mulia dengan hati bahagia, atau beroleh derajat hina tetapi hati susah ?~Semilir Hati~