16.18
0

Saya hanya bingung melihat berita pagi ini ketika di beberapa stasiun TV melansir berita demo segelintir orang di Jakarta sana memprotes ungkapan gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang mengatakan secara explisit bahwa rok mini merupakan salah satu penyebab terjadinya pemerkosaan terhadap perempuan.

Sebelumnya, saat menanggapi maraknya kasus pemerkosaan di angkutan kota Bang Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, menuding rok mini menjadi salah satu penyebabnya.
“Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? ” kata Foke di Balai Kota, Jumat  (16/9) lalu . Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang, ” tambahnya.
Saya betul-betul heran dan tidak habis pikir, kenapa ada orang yang ketika diberi aturan demi keamanan mereka sendiri dan "keamanan orang" lain malah mencak-mencak dengan mengatakan bahwa rok mini adalah hak perorangan, atau ada yang menanggapi bahwa yang salah itu orang yang punya pikiran kotor ? Tentu ada hubungan sebab akibat. Siapapun orangnya kalau dianya masih normal, melihat "aurat" pasti akan memberi pengaruh pada pikirannya. Kalau orang yang kuat imannya dia tentu akan mengalihkan pandangannya, tetapi yang tidak ? Ibarat kucing disodorkan ikan, tentu mereka akan memplototin. Berbeda halnya ketika mereka berada diruang privat, yang tidak semua orang bisa melihat. Kita tidak hidup sendiri, apa bedanya ketika ada orang menghidupkan musik dengan setelan volume keras-keras kemudian mereka beralasan speaker kan speaker gue ? Tapi kan orang lain punya telinga yang juga perlu ketenangan ? 
Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu: ia berkata: Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya”. (Hadits Riwayat Muslim).


Kita hidup tidak sendiri, tidak hidup dengan kemauan diri sendiri. Kita bermuamalah dengan orang lain, karenanya perlu aturan-aturan yang akan menjaga ketentraman masyarakat. Dan itu adalah salah satu tugas pemimpin. Membuat aturan-aturan demi menjaga ketentraman. Jika aturan tersebut dalam rangka mentaati Allah azza wajalla, kita wajub menaatinya. Wallahu a'lam.

0 comments:

Posting Komentar

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri