21.23
1

Semilir Hati~Ketika pagi menjelang, secara normal kita tentu akan bersiap-siap melakukan aktifitas mencari nafkah (ma'isyah). Ada yang membawa cangkul, ada yang membawa pena, ada yang harus mengayuh sepeda, bahkan ada yang harus berjalan kaki cukup jauh, tetapi ada juga yang duduk saja, tetapi otaknya bekerja keras sesuai dengan profesinya masing-masing. Yang kesemua aktifitas tersebut sudah pasti memerlukan tenaga beserta pergerakan anggota badan kita. Karenanya peregangan sungguh mutlak diperlukan. Dan, Rasulullah Saw. menganjurkan hal ini dengan ungkapan santun : “hak dari setiap persendian.” Seperti yang Beliau sallallahu 'alaihi wasallam sampaikan :

Buraidah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tidak mampu,maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Didalam hadits lain disampaikan :

Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha. Didalamnya sudah mencakup peregangan, gerak badan, tentunya apabila dilakukan dengan benar sesuai tuntunan baginda Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam.

Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja untuk Dhuha, waktunyalah yang unik, waktu ketika tubuh memerlukan energy namun juga harus bersiap menghadang stress yang menerpa.

Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter peneliti serta direktur dari Trinidad Islamic Academy menyatakan “Repeated and regular movements of the body during prayers improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular reserve.” Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular. Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa!

Abu Darda radhiyallahu 'anhu. meriwayatkan bahwa Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam. bersabda, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan member kecukupan kepadamu sampai akhir siang.” (HR at-Tirmidzi).

Betapa sempurnanya Islam, ternyata shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat: “Simultaneously, tension is relieved in the mind due to the spiritual component, assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and others.”

Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengeluarkan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin. Zat ini sejenis morfin, termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.

Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa senang namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya, endorphin dan enkefalin tidak. Ia memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak ebih optimis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini kepada lingkungan di sekelilingnya. 

Apalagi hal ini merupakan wasiat baginda Nabi sallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut :
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan(Hijriah, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur.” (HR Bukhari-Muslim). 

Jadi, tunggu apa lagi, shalat Dhuha-lah, peregangan sekaligus pereda stress. InsyaAllah dapat pahala lagi, dan merupakan aktifitas yang menghidupkan sunnah. Inilah rehat yang tidak sekadar rehat. Daripada sekadar duduk-duduk mengobrol atau malah main game yang tidak bermanfaat, ayo rehat dengan ber-Dhuha dan segera kembali beraktivitas setelahnya. Rasakan bedanya ! Wallahu a'lam. (dari berbagai sumber)~Semilir Hati

1 comments:

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri