01.14
0

Perlukah Hukuman Badan Bagi Anak~Sobat semilir, dalam rangka proses mendidik anak terkadang saya merasa perlu untuk mengambil tindakan hukuman badan seperti memukul misalnya. Saya bukan seorang psikolog, tetapi saya secara pribadi menilai hal ini perlu pada "saat-saat tertentu". Didalam sebuah hadits disebutkan :

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya.”(hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud)
Namun yang harus diingat adalah ada kalanya hukuman badan ini berdampak positif, dan jika kita salah menerapkannya justru berdampak negatif, karenanya perlu kehati-hatian untuk menerapkan hukuman dengan cara yang satu ini.Artinya, Melalui hadits tersebut, Islam memberitahukan kepada kita bahwa ada ketentuan-ketentuan yang harus diikuti ketika harus "mendidik" dengan memukul dan hikmah yang besar yang akan diperoleh jika kita menerapkan hukum seperti ini selama mengikuti ketentuan-ketentuan syar'i. 
Buktinya adalah, didalam buku Family Medical Guide karya A.M. Coke dikatakan jika hukuman badan tidak dapat dihindari, yang harus dilakukan adalah :
  1. Memukul anak dengan telapak tangan terbuka, pada pantat, kaki, atau tangan.
  2. Hukuman cukup diberikan satu kali sehari.
  3. Jangan memberikan hukuman badan pada anak yang usianya kurang dari satu tahun.
  4. Hindari memberikan hukuman disaat orang tua sedang pada puncak emosi.
  5. Hukuman yang diberikan singkat dan sungguh-sungguh, segera setelah kesalahan dilakukan.
Didalam hadits diatas lebih ditekankan lagi, bahwa memukul dalam rangka mendidik justru ketika anak usianya diatas 7 tahun, dan diambil langkah-langkah seperti itu pada pelanggaran yang sangat pokok dan penting, dalam hal ini karena tidak mau mendirikan shalat. Dan jangan lupa sobat semilir, ingat bahwa proses marah dan memukul dalam rangka mendidik anak, bukan pelampiasan emosi, karenanya senantiasa berzikir, kendatipun kita sedang marah, karena marah kita dalam rangka mendidik dan mengarahkan anak-anak kita kejalan Allah azza wajalla. Oh ya sobat semilir, mendidik dengan cara seperti ini adalah opsi terakhir setelah pendekatan-pendekatan "persuasif" lainnya tidak lagi dihiraukan oleh anak kita. Dan proses pendidikan itu juga sudah dimulai ketika anak ada didalam kandungan, memberikan teladan, nasehat-nasehat dan banyak proses lainnya. Ini adalah opsi terakhir. Sekali lagi saya bukan psikolog, ini pendapat saya. Wallahu a'lam~Perlukah Hukuman Badan Bagi Anak~Semilir hati

0 comments:

Posting Komentar

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri