Ini mungkin sudah menjadi pertanyaan rutin setiap Ibu. Setiap kali menatap dalam ke mata bayinya, sang Ibu akan bertanya: "Apa sih yang kau pikirkan, nak? Susu? Bebek-bebekan? Atau apa?
Ternyata, menurut penulis buku "The Philosophical Baby", Alison Gopnik, otak bayi bekerja lebih keras daripada yang kita bayangkan.
Seperti dilansir MSN Lifestyle, berikut beberapa temuan menarik Gopnik :
1. Bayi sudah mengerti Anda sejak dini.
"Bahkan bayi yang masih sangat kecil tahu bahwa orang memiliki keinginan dan tujuan," ujar Gopnik. "Ketika melihat Anda menggapai sebuah benda, bayi mengerti bahwa Anda ingin memegangnya."
2. Balita tahu bahwa teman khayalannya tidak nyata.
"Pada usia tiga atau empat, anak-anak mengerti bahwa teman khayalannya tidak nyata," kata Gopnik. "Tapi untuk mencoba memahami orang lain, mereka mulai membayangkan kemungkinan bagaimana jika orang itu tingginya sepuluh kaki atau tidak terlihat orang lain."
3. Anak-anak butuh jawaban bak tanaman perlu air.
Ketika anak Anda terus-menerus bertanya: "Mengapa, mengapa, mengapa?" dia sebenarnya bukan sedang berusaha untuk mengganggu Anda. Menurut Gopnik, anak memang tak tahan untuk tidak bertanya.
"Anak-anak terdorong untuk mencari tahu mengenai dunia sebanyak mungkin," katanya. "Untuk itulah mereka mendesak orang dewasa demi jawaban."
Untuk itu, kuncinya adalah bersabar, beri mereka jawaban dan persiapkan diri untuk menghadapi hari-hari di mana Anda akan ditekan anak demi sebuah jawaban.~Semilir hati (sumber : http://www.apakabardunia.com)
0 comments:
Posting Komentar
Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.