16.24
2

Semilir hati~Sobat semilir, sistem penjualan saat ini sudah beragam sekali. Yang paling trend sekarang adalah MLM( Multi Level Marketting). Dimana setiap individu anggota MLM tersebut dapat membangun jaringan yang besar seperti sebuah piramida. Keuntungan terbesar akan diperoleh oleh orang pada posisi "uenak". Semakin mengerucut keatas, maka semakin besar keuntungan yang akan diraupnya. Prinsip bisnis tersebut adalah dengan modal sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Tapi saya tidak akan membahas hal ini. Ditambah lagi sebahagian MLM saat ini hukumnya secara islami masih "abu-abu". Wallahu a'lam. Yang ingin saya share disini adalah MLM (Multi Level Manfaat). Ini memang istilah saya saja, kalau kebetulan ada yang menggunakan istilah serupa, saya tidak bermaksud menjiplak. Saya hanya kembali ingin mengokohkan hati saya bahwa semilir hati khittahnya adalah untuk media berbagi dan nasehat menasehati dijalan yang lurus.
Sobat semilir, kehidupan kita didunia ini adalah tijaarah, perniagaan, bisnis, semua kita diberi modal yang sama, 24 jam, tidak lebih dan tidak kurang. Sekarang bagaimana dengan modal ini kita dapat mempersembahkan amalan-amalan terbaik kita kepada Allah azza wajalla.
Tidak seperti halnya multilevel marketting, multilevel manfaat secara pasti akan memberikan keuntungan kepada setiap individu yang melakukannya. Selama niatnya benar-benar hanya karena Allah azza wajalla dan manfaat yang di"perjual belikan" itu sesuai dengan tuntunan sunnah.

Multilevel manfaat juga memiliki active income. Yaitu seseorang yang belajar dan mengamalkan kebaikan, ia akan mendapat pahala selama ia berbuat kebaikan tersebut. Ketika ia tidak berbuat, pahalanya tidak bertambah. 
Multilevel manfaat juga memiliki pasif income. Yaitu jika ia mengajarkan pada orang lain sehingga orang itu mengamalkan apa yang ia ajarkan, ia akan mendapat pahala seperti orang yang berbuat kebaikan tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang mengajarkannya.
Dari Ibnu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al-Anshariyah Al-Badriy ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :“Siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu.” (HR Muslim)
Tetapi anggota multilevel manfaat tidak bakal ada yang rugi, walaupun jaringannya terputus, misalnya karena ada anggota yang wafat. Selama apa yang diajarkan oleh yang wafat tersebut masih diamalkan oleh "jaringan" nya maka insyaAllah pahalanya akan terus mengalir :


إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

Apabila seorang anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga hal, Shadaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, atau Anak shaleh yang mendoakannya (HR Muslim)
Rata-rata umur umat Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam berkisar antara 60 sampai 70 tahun, kalaupun ada yang lebih dari itu sangat sedikit jumlahya. Dengan masa waktu hidup yang begitu singkat, tentu kita harus berpikir cerdas supaya amal kebaikan yang kita lakukan terus mengalir meskipun kita telah tiada. Seperti sebuah investasi yang tetap mengalirkan hasil kepada investornya. Tetapi ini adalah hasil yang dapat dinikmati hingga akhirat kelak.
Jawabannya adalah dakwah, menyeru orang sebanyak-banyaknya pada kebaikan. Kita tidak harus menjadi ustadz untuk menyampaikan kebaikan, tidak perlu jadi khatib untuk menyampaikan ayat-ayat Al Quran. Kita dapat menulis artikel yang menyeru pada kebaikan dan memasangnya di blog sebagai sarana dakwah multilevel manfaat kita atau dengan cara lain yang sobat semilir pilih. InsyaAllah, semoga langkah ini diridhoi Allah azza wajalla, dan kita senantiasa dimudahkan untuk berbuat ikhlas karena-Nya. Amiin. Wallahu a'lam~Semilir hati

2 comments:

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri