06.08
0

Jangan Banding-bandingkan~Sebahagian orang tua, baik  disadari ataupun tidak justru sering membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain atau bahkan dengan sesama anak kita satu sama lain. Contohnya, “Coba kalo kamu mau rajin belajar seperti kakak, pasti nilai rapor kamu tidak seperti ini !” atau "Kakak kan gak seperti kamu, Kakak itu rajin, pinter, senang bantu bunda, kalo kamu, udah nakal, trus gak mau bantu bunda lagi".
Ingat...Jika kita sering melakukan kebiasaan seperti itu, yakni membanding-bandingkan anak kita satu dengan yang lain, maka akan mengakibatkan anak tidak akan menyukai kita dan merasa iri dan benci pada si saudara pembanding. Sementara itu, anak si pembanding akan merasa arogan dan tinggi hati karena merasa selalu disanjung dan dipuji. Anak yang sering dibandingkan akan menjadi anak pembangkang dan perilakunya semakin lama  semakin buruk serta akan selalu berupaya menjatuhkan si pembanding dengan berbagai cara. Kita secara tidak sadar telah memicu pertengkaran diantaraanak-anak kita sendiri. Menimbulkan konflik diantara mereka, yang lambat laun akan mengurangi juga rasa persaudaraan mereka.
Jangan pernah sekali-kali membanding-bandingkan anak kita satu dengan lainnya, karena setiap anak terlahir dengan membawa perbedaan, mereka masing-masing terlahir dengan membawa kelebihan dan kekurangannya. Coba catat perubahan perilaku masing-masing anak. Jika ingin membandingkan, bandingkanlah perilaku anak yang sama dimasa lalu dengan perilaku anak yang sama di masa kini. Motivasilah anak kita untuk terus maju. Pujilah segala usaha kerasnya. Berikan ungkapan, “Sayang, Ayah perhatikan dulu kamu itu hebat lho seringkali menolong adikmu. Tapi kok sekarang Ayah tidak pernah lagi melihat kamu melakukannya ya? Kenapa sayang ?” atau “Eh, biasanya anak Ayah suka merapikan tempat tidur ya, kenapa hari ini nggak ?”. Perkataan-perkataan semacam ini selain tidak menyakiti dan menyinggung egonya secara pribadi, juga akan menimbulkan semangat untuk merubah sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan~Semilir (Disadur dari 37 kebiasaan orang tua yang menghasilkan perilaku buruk pada anak)

0 comments:

Posting Komentar

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri