23.26
0

Puasa Tanggal 9 dan 10 Muharram~Sobat semilir, insyaAllah besok adalah tanggal 9 Muharram. Artinya lusa merupakan tanggal 10 Muharram. Didalam sebuah hadits disampaikan oleh Baginda Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam sebagai berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu.” (HR. Muslim, no. 1982)

Hadits diatas menganjurkan kita untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Tetapi bukan sebulan penuh seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Qaari, karena Rasulullah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam hanya berpuasa secara penuh pada bulan Ramadhan saja. Secara syariat, fokus puasa pada bulan Muharram ditekankan pada hari Asy'syura sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)

Menurut Jumhur ulama, hari AsySyura jatuh pada hari kesepuluh bulan Muharram. Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Ibnu ‘Abbas, Ibnu Umar, dan Asiyah bahwa Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam telah berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan tentang puasa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

“Aku tidak penah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Namun dalam sebuah hadits lain dikatakan agar kita tidak berpuasa pada hari kesepuluh bulan Muharram saja, tetapi termasuk satu hari sebelumnya yakni tanggal 9 Muharram yang dikenal dengan hari Tasu'a. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

“Ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim, no. 1916)

Hikmah yang dapat diperoleh dengan melaksanakan puasa hari Tasu'a ini adalah :
  1. Untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh.
  2. Untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya.
  3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
Demikian sobat, jadi jangan lupa ya, mari kita berpuasa hari Tasu'a dan AsySyura tanggal 9 dan 10 Muharram esok insyaAllah.~Semilir hati

0 comments:

Posting Komentar

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri