Lindungi Guru Dari Politik Praktis~Sosok guru ditengah-tengah masyarakat dianggap memiliki kharisma dan wibawa sehingga memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini terkadang sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu khususnya oleh calon kepala daerah. Apalagi dibeberapa daerah pada akhir tahun ini sedang akan berlangsung pemilukada. Sehingga jabatan guru dan kepala sekolah sering dipolitisasi untuk mendukung kepentingan politis calon kepala daerah tertentu.
Wakil Menteri PAN-RB, Eko Prasojo mengharapkan agar guru dapat bersikap netral, fair dan tidak beraktifitas politik dilingkungan sekolah. Meskipun setiap warga negara termasuk guru dan kepala sekolah memiliki hak politik, tetapi sebaiknya guru tidak membawa kepentingan politik tersebut kelingkungan sekolah dan pendidikan. Wamen PAN-RB menyampaikan hal ini didepan para guru dan kepala sekolah sekabupaten Banyuwangi. Beliau acap menerima pengaduan dari masyarakat karena para guru dan kepala sekolah sering dijadikan agen politik untuk memperkuat dukungan masyarakat terhadap calon kepala daerah. Aduan ini lanjut beliau, sering beliau terima berupa SMS, surat dan email. Belaiau juga mengkhawatirkan hal ini dapat mempengaruhi independensi dan kualitas guru serta kepala sekolah.
Sebagaimana yang semilirhati kutip dari menpan.go.id bahwa beliau meminta PGRI untuk melindungi para guru, dan menjaga profesionalitas serta mentalitas guru untuk menjadi pendidik yang professional dengan menjalankan tugas-tugas mulia sebagai guru. Peran tersebut sangat penting untuk menjaga harkat dan martabat guru, agar terbebas dari pengaruh politik di daerah. Semoga bermanfaat
Setuju , jangan sampai seperti dulu lagi,
BalasHapusKalau PGRI yang berpolitik praktis dengan iming GURU di belakangnya gmn ?
BalasHapusJangan sampai ya pak Lihin, kasihan guru-guru kita nanti :)
Hapus