Shalat Sunnah Sehabis Bertengkar

Shalat Sunnah Sehabis Bertengkar~Sobat semilir, siapapun didunia ini tidak terlepas dari problema hidup yang terkadang problem tersebut terkait dengan orang lain. Dan tak jarang pula problem tersebut dimunculkan dalam bentuk dan wujud pertengkaran antara pihak-pihak yang bermasalah. Sebagai seorang muslim kita dianjurkan dan diimbau untuk senantiasa berpegang teguh dengan pegangan kita yang sempurna yakninya al-Quran dan al-Hadits. Dan Alhamdulillah sempurnanya Islam yang Allah azza wajalla anugerahkan kepada kita sehingga setiap lini dan aspek kehidupan tidak luput dari aturan syariat. Tidak terlepas pula didalam urusan bertengkar.

Sebagaimana kita ketahui pertengkaran sering menimbulkan sikap, perbuatan dan ucapan yang akan menyakiti pihak lainnya. Dan menyakiti saudara sesama muslim sudah pasti akan berbuah dosa. Begitu Rahman dan Rahimnya Allah azza wajalla sehingga Dia tidak menghendaki bekas dari perbuatan bertengkar ada pada diri manusia, meskipun kita dianjurkan untuk dapat mengontrol marah sebagi pemicu pertengkaran. Namun apabila pertengkaran tersebut terlanjur terjadi, ada tuntunan yang mulia dari agama kita yang mulia agar pertengkaran tersebut tidak berbekas dosa pada diri setiap pelakunya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir yang dinilai hasan oleh al-Albani dikatakan :

عن كهيل بن حرملة عن أبي أمامة قال: سَمِعْتُ رسول الله يَقُولُ: تَكْفِيرُ كُلِّ لـِحَاءٍ رَكْعَتَانِ

Dari Kuhail bin Harmalah dari Abu Umamah al-Bahili رضي الله عنه, “Aku mendengar Rosululloh صلي الله عليه وسلم bersabda, ‘Penghapus dosa setiap pertengkaran adalah mengerjakan sholat sebanyak dua roka’at.”

Demikianlah sobat semilir, tuntunan dari teladan kita yang mulia agar kita terhindar dari setiap aspek dosa salah satunya bertengkar, maka laksanakanlah shalat dua rakaat, disamping hati menjadi dingin, dan kembali tersadar bahwa semua berjalan dan terjadi didalam pengawasan Allah azza wajalla, sehingga mudah-mudahan  hati yang sebelumnya keras, menjadi lembut dan justru mendahulukan mengulurkan tangan untuk bersegera meminta maaf. Daripada bertengkar, mending saling nasehat menasehati dengan kelembutan. Wallahu A'lam.~Semilir hati