Namun itu adalah timbangan di dunia, dimana timbangan tersebut berfungsi untuk menimbang bobot sebuah "BENDA". Adapun ukuran timbangan dunia dapat dilihat dan diukur oleh indra kita. Berbeda dengan timbangan di dunia, timbangan di akhirat adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang bobot amalan makhluq yang disebut dengan MIZAN. Terdapat dua sisi/daun timbangan, yaitu daun untuk kebaikan dan daun untuk keburukan. Adapun sifat timbangan akhirat adalah :
- Berukuran sangat besar, karena Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda : "Pada hari kiamat, Mizan akan ditegakkan, andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka malaikat pun berkata : Wahai Rabb-ku untuk siapa timbangan ini ? Allah berfirman : Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku. Maka malaikat berkata : Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya" (Diriwayatkan oleh Al-Hakim, disahihkan oleh Al-Albani).
- Menimbang sangat detail. Jika didunia timbangan digitalpun memiliki nilai toleransi kesalahan, maka diakhirat timbangannya memiliki tingkat presisi maha tinggi tanpa kesalahan. Timbangan tersebut mampu menimbang secara adil hingga kebaikan maupun kesalahan sebesar zarrah/atom. Allah Azza Wajalla berfirman : "Dan kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorangpun dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan tersebut hanya sebesar biji sawipun, pasti kami akan mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan" (QS : Al-Anbiya-47).
Seorang sahabat Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam, Ibnu Mas'ud Radhiyallaahu 'Anhu, seorang sahabat yang terkenal dengan suara indahnya ketika membaca al-Quran, memiliki betis yang sangat kecil. Saking kecilnya, betis beliau pernah ditertawakan orang. Sehingga Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam berkata "Tuan-tuan menertawakan betis Ibnu Mas'ud...., keduanya disisi Allah lebih berat timbangannya dari gunung UHUD...".
Jadi sobat jangan terpesona dengan elok rupa seorang, BOBOT tubuhnya ideal jika ditimbang dengan timbangan didunia, kelihatan sempurna dimata manusia, gagah, tampan, atau cantik rupawan, namun ketika ditimbang dengan timbangan haqiqi kelak di akhirat justru memiliki bobot amal kebaikan yang sedikit. Nauzubillah. Sebagian orang bersungguh-sungguh untuk memperoleh bobot ideal tersebut untuk terlihat gagah atau cantik rupawan. Segala cara dilakukan hingga menyiksa diri. Artinya kesungguhan yang luar biasa tapi tidak dengan bobot amal. Jadi sobat, sebaiknya kita jangan hanya memusingkan diri dengan bobot yang tidak ideal, pikirkan juga bagaimana caranya agar bobot amal kebaikan kita juga ideal kelak diakhirat, Aku berselindung kepada Allah dan memohon Rahmat-Nya agar aku termasuk kedalam golongan hamba-hambanya yang memperoleh timbangan kebaikan yang lebih berat dari timbangan keburukan. Wallahu a'lam, semoga bermanfaat~Semilir hati.
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
BalasHapustetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D
Syukron kunjungannya ya
BalasHapusbetul sekali timbangan akhirat kita nantinya harus selelu diperhitungkan
BalasHapusbanyak sekali pelajaran menarik dari blog ini....saya suka..gan...
BalasHapus