20.49
2

Gadis Kecil dan Kupu-kupu Taman~Suatu pagi yang indah seorang gadis kecil bermain-main ditaman bunga. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil dan berlari-lari riang kesana dan kemari sembari membelai bunga-bunga yang baru saja mekar. Angin pun berhembus pelan, sepoi-sepoi tak mau ketinggalan mengiringi munculnya cahaya mentari pagi. Lagunya mengingatkan saya ketika masih kecil. Liriknya seperti ini :


Lihat kebun ku...
Penuh dengan bunga...
Ada yang putih...
Dan ada yang merah...
Setiap hari...
Kusiram Semua...
Mawar Melati...
Semuanya indah...

Pagi itu terasa indah, seindah wajah polos ceria sigadis kecil. Tiba-tiba ia terhenti didekat salah satu ranting bunga. Ia melihat sesuatu tergantung terbalik, bergerak-gerak menggeliat seolah-olah sedang meronta berusaha melepaskan diri dari kungkungan. Ternyata sigadis kecil menemukan kepompong yang hampir terbelah. Daripadanya sudah muncul sosok kupu-kupu lucu. Sigadis kecil keheranan, mengapa kupu-kupu tersebut terikat sayapnya sehingga ia tidak bisa terbang menghisap sari bunga. Si gadis kecil menjulurkan telunjuk mungilnya mencoba membantu sikupu-kupu untuk keluar dan terbebas seperti dirinya yang dengan riang dapat berlari-lari kesana kemari. Dengan kedua jarinya ia berusaha membuka lilitan benang sutra kepompong tersebut sedikit demi sedikit dan akhirnya, kupu kupu tersebut bebas, tetapi apa yang terjadi, kupu-kupu tersebut jatuh kererumputan. Kupu-kupu itu berusaha berdiri diatas kaki-kaki kecilnya, dan mulai mencoba mengepakkan sayap. Sigadis kecil terus memperhatikan. Kepakan pertama sikupu-kupu gagal, tidak bisa terbang, kepakan kedua sikupu-kupu kembali gagal, tidak bisa terbang, dan kepakan-kepakan berikutnya pun sikupu-kupu tidak bisa terbang. Sigadis kecil pun murung dan bersedih hati, apa yang telah ia lakukan sehingga kupu-kupu nan lucu tersebut tidak bisa menemaninya menikmati indahnya bunga-bunga ditaman.
Sobat semilir, apa yang kita lihat dari sepenggal cerita diatas. niat sigadis kecil untuk membantu kupu-kupu tersebut agar terbebas dari kepompong yang melilitnya sedianya merupakan niat yang mulia, yang muncul dari rasa iba dan kasih sayang. Tetapi sigadis kecil tidak tahu, perjuangan sikupu-kupu untuk keluar dari kepompong detik demi detik hingga beberapa jam merupakan pendidikan yang Allah berikan kepada makhluk-Nya agar sikupu-kupu tadi siap menghadapi kerasnya kehidupan. Ketika sikupu-kupu berhasil keluar dengan perjuangan sendiri artinya, otot-otot sayapnya akan terlatih dengan kuat untuk dapat mengepakkan sayap. Sayap yang menjadi modal besar sikupu-kupu untuk megharungi dunia ini hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain mencari sarinya.
Sobat semilir, kasih sayang terhadap anak terkadang membutakan kita orang tua, dengan anggapan bahwa cukuplah kita yang dahulu merasakan sulitnya kehidupan, kita ingin membahagiakan anak tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk dapat bertanggung jawab dan berusaha sendiri atas setiap tahap kehidupan yang dilaluinya. Kita memfasilitasi segala hal yang diingini anak dengan harapan anak kita memiliki masa kecil yang bahagia. Bahkan hingga ia menginjak usia sekolah SMP, SMA bahkan kuliah. Padahal kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok terhadap diri kita dan anak-anak kita. Tanggung jawab yang kita berikan terhadap anak sesuai dengan perkembangan usianya merupakan pendidikan dan latihan baginya untuk siap secara fisik dan mental menghadapi kerasnya kehidupan ketika ia mulai mandiri bahkan berkeluarga. Lebih baik kita melihat anak kita menangis hari ini dan kita akan akan tersenyum nanti daripada kita melihat ia tertawa hari ini namun kita akan menangis melihat ketidak mampuannya menghadapi kerasnya kehidupan nanti. Berikanlah ia kail agar dengannya ia dapat menangkap ikan setiap kali ia mau daripada ia kita berikan ikan tetapi setiap kali ia menginginkan ikan dia terus akan meminta kepada kita karena ia tidak tahu bagaimana dan dimana serta dengan apa ia dapat memperoleh ikan. Sobat, bijaklah kita dalam memanjakan anak-anak kita karena didalam setiap sikap dan keputusan yang kita buat terhadap anak-anak kita, disana kita titipkan kedewasaan sebagai modal dalam menghadapi kehidupannya kelak. Semoga bermanfaat.

2 comments:

Jika sobat merasa informasi ini bermanfaat, silahkan sobat memberikan komentar. Jika sobat hendak men-COPY ARTIKEL INI, MOHON KIRANYA MENCANTUMKAN SUMBERNYA, MARI KITA SALING MENGHARGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Jangan lupa, klik Google+ diside bar sebelah kiri